31 March 2011

Di celah warkah cinta

Doakan aku
dicelah warkah cintamu
yang kau dambarkan pada-Nya
agar lembut hati ini
dilimpahi cinta Ilahi

Doakan aku
dari sudut hatimu
yang sehening embun
ikhlas kasih pada-Nya
agar membentuk
seindah jiwa
yang bisa tunduk
menghamba diri
pada yang Maha Pencipta

Doakan aku
dari sayu salju tangis
yang membasah matamu
ketika sujud berkhalwat
pada yang Maha Pengampun
agar di setiap titis darahku
yang mengalir
berdenyutkan zikrullah...

*puisi yg ku pindahkan dari blog ku yang lama



Ketika hati sepi


Kelmarin
ketika hati sepi
tiada teman di sisi
hati merintih berdoa
agar dihadiahkan seorang teman
yang bisa seiring
ke jalan redha-Nya


Kerana hati ini milik-Nya
ditautkan pada seorang
hamba-Nya bernama dirimu

Usia sehari itu
dikurniakan Ilahi
mesra semusim

Lantas kupanjatkan doa
agar kasih terjalin
kekal selamanya
seiring langkah
menuju keberkatan-Nya
Ameen...

*Puisi yg dipindah dari blog ku yang lama

Persinggahan

seperti perahu berlabuh
menanti tenang sang gelora...

adakah kau jua begitu
singgah di hatiku
untuk seepisod kasih
dan tika sore kembali
kau pergi...

seperti malam yang salju
dalam pelukan mimpi...

adakah kau jua rasakan

harum kasih yang berbunga
warna-warna mencorak hari
menjadi lukisan sebuah cerita

seperti hati ku yang meronta
pada noktah yang ditinggalkan...

adakah kau jua mengerti

sukarnya bernafas
dalam lautan air mata
yang tidak bertepian

adakah kerana
singgahan tidak berperjanjian....

*Puisi yg ku pindah drp blogku yang lama

Ini hari

ini hari tanpa bicara
membuka mata hati
seluas lautan

lihat...
dia di pesisir pantai itu
sepertinya teguh
mendabik dada
namun tika ombak hadir
teguhnya dijilat rakus
utuhnya bercerai badan
bak pepasir kecil dilarikan bah
terkubur ia di tengah lautan

dengar...
suara alam bemunajat
walau dicipta ia
seluas langit membiru
sedalam lautan dan segagah ombak
setinggi mentari dan purnama
seteguh hati Sang Semut merentas benua
tidak mereka mendabik dada
jauh sekali mencabar suara Yang Maha Pencipta
alam kian terhibur menyebut nama-Nya
lagu-lagu munajat bergema syahdu mensyukuri nikmat-Nya
tiap saat
tiap waktu
tiada sepi
terus menyebut dan menyebut
nama Yang Maha Esa...

subhanallah...
subhanallah...
subhanallah...

sedang yang berakal
hanyut dalam keasyikan mimpi
yang berilmu
leka mengira tangga darjatnya
yang berharta
megah menggenggam kuasa
yang dianiaya
putus dari pengharapannya....

ini hari tanpa kata
lihat pada alam
yang berbicara
mengejut kita dari lena...
lautan berpuisi dengan Tsunami
gunung meluahkan teguran
dengan muntah api
langit dan mentari menyapa
dengan hangat yang menyiat kulit

ini hari tanpa suara
kira tanpa kita yang alpa
pasti alam lebih damai dan mempersona...
*Puisi yg dipindah dari blog aku yg lama

Mintak Masa Sikit

...cuaca sangat baik pagi ini.

salam dari kejauhan buat kalian...

Wahai sahabatku yang jauh. Jauh? 
ye.. kerana kalian tidak bisa melihat senyumanku yang manis waktu ini...hehehehe..
rugi...sungguh rugi. kerana manisnya senyumanku ini tidak di jual di kedai tau...hehhehe =)  


Sahabatku,
Mentari muncul sebagaimana kebiasaan berlaku. Alangkah setianya mentari pada alam yang menjadi teman semenjak kemunculannya.
namun...
bagaimana dengan kita? Setiakah kita pada sahabat kita?


Setiakah kita bertanya khabar sahabat kita?
atau kita terlalu sibuk dengan perjalanan harian hingga kita tinggalkan sahabat kita dibelakang...


Setiakah kita memberi senyuman ketika melihatnya?
atau kita hanya tersenyum bila 'dia' membuat lawak menghibur kita.

Setiakah kita mendoakan 'dia' ketika mengadap Ilahi?
atau kita lebih mengejar waktu dan lekas-lekas mahu meng-ameenkan doa kerana banyak lagi kerja yang harus disiapkan.


Setiakah kita melafaz kata-kata yang menyenang hatinya setiap masa? 
atau kita malu melafaz kata-kata yang begitu kerana bagi kita yang penting "hati aku sayangkan dia..."...tak perlu lafaz apa-apa pun.


Sahabatku...
Tidak salah membahagiakan sahabat kita.

Kira ada kasih di hati, lafazkanlah. 'Dia' (sahabat kita) pasti tersenyum mendengarnya.

Kira kita sibuk dengan perjanan harian, luangkan sedikit waktu untuk menyapa...walau hanya 1 sms

kira kita tahu betapa waktu yang kita ada terlalu pendek...pasti kita tidak akan melengahkan walau sesaat pun...

mungkin kita yang pergi dulu atau mungkin dia pergi buat selamanya sebelum sempat kita menyapa...



Wahai Yg Maha Pengasih

ketika sibuk dengan perjalanan harian, yang Maha Pemurah telah titipkan sesuatu buatku, untukku sampaikan pada sekalian yang sudi melihat dan mendengar. Insyaallah kira diberi peluang itu, aku pasti akan lahirkan segala yang telah sampai ke hatiku. Ia jelas sekali hingga bisa aku suarakan pada sahabatku beberapa hari yg lalu.

Sebuah lirik lagu sebahagian darinya: 


tiada yang lebih kasihkan kita
melainkan Allah yang Maha Pengasih
tiada yang lebih cintakan kita
melainkan pemilik cinta Yang Esa

Allah, Allah, Allah

tiada yang lebih pedulikan kita
melainkan Allah yang Maha Pelindung
tiada yang lebih kenali kita
melainkan Dia yang Maha Pencipta...
Allah, Allah, Allah 

* kalau mahu tahu lagunya...hehehe...jumpa aku
dibumi Tuhanku yang penuh dengan ilmu... =)

30 March 2011

Haruskah

Haruskah aku berhenti
kerna KEPENATAN

Tidak!!!
Tiada erti kata BERHENTI...
Tiada istilah PENAT!!!

RAHMAT ALLAH

Ya Allah...
kira kuhitung segala kesakitanku
dengan rahmat yang telah Kau berikan padaku...
ternyata rahmatMu melebihi kesakitan itu...

alangkah malunya aku, Ya Allah...
untuk menangis
seolah-olah tidak redha akan semua itu
sedangkan
aku seharusnya bahagia 
kerana aku
insan terpilih melalui kesakitan ini

Ya Allah...
sungguh aku tidak berdaya
kira bukan dengan kasihMu 
yang selalu mendakapku...

Ya Allah...ampuni aku...

Ya Rabbi...

Ya Allah..Ya Rahman..
Ya Rahim..Rabbi..Ya Ilahi...
Pandulah hati ini...
pandulah langkahku...
agar tidak tersasar dari haluanMu...



PASRAH

Mati itu pasti
kerana itu sebuah perjanjian
perjanjian itu ikatan
terjalin tika sumpah dijunjungan
di depan Pemilik Alam


wahai hati
jangan sekali-kali MATI
sebelum malaikat mencabutnya
wahai hati tenanglah...

Warkah Buat Dia

cuba amati lirik lagu Biar Aku Menjadi Lilin...
bicara itu bagai jiwa ku
untukmu

aku adalah aku bagai dulu
masih setia menghulur tangan
walau nanti telah wujud kebencian di hatimu

aku adalah aku bagai dulu
masih setia membakar diri
menerangi insan lain
walau aku sendiri dalam kepedihan

aku adalah aku bagai dulu
yang menulis bukan kerna nama
kerna lautan kasih yang luas
dan takkan kering walau 
dilanda kebencian dan hina

aku adalah aku bagai dulu
yang mencari ruang untuk 
terus memberi
hingga ke akhir nanti
ternoktah tika nafas terhenti

mungkinkah kau mengerti







Biarku Menjadi Lilin – Pelangi



Biarku menjadi lilin
memberikan cahaya
terangi sekeliling
dengan diri terbakar

Tak siapa yang sedar
disaat kegelapan rela 
aku berkorban
demi satu harapan

Biar masa berlari
dan kau terus mendaki
aku tenang disini 
dengan sabar menanti

Tanpa dendam dan benci
andainya kau terjatuh 
terluka dan tersungkur
kurawat biar sembuh

Aku tak kan bertanya
apakah nanti balasannya
setiap pengorbanan 
setiap pemberian

Demi satu ikatan
keikhlasan dihati
walaupun sering kau ragui
pada suatu masa
dan suatu ketika
akan ketara jua

Biarku menjadi lilin
memberikan cahaya
saat kau kesepian
saat kau kegelapan
kurela menerangkan

Aku senang begini
dapat terus berbakti
dengan cara sendiri

Doa

Wahai yang Maha Pengasih
saat ini aku hanya menghitung hari
entah bila noktah akan menghentikan langkahku
kian hari ku rasa kian hampir
kerana aku tidak punya kudrat untuk tahu kondisiku hari ini.

Bila-bila pun bisa terhenti...

Wahai yang Maha Tahu
sungguh Kaulah yang tahu segala perancangan yang terbaik buatku..

Aku ingin meminta Ya Rabb, 

Jadikan kakiku ini gagah
agar aku bisa melangkah dalam kembara
mencari redhaMu Ya Allah...

Jadikan tanganku ini sentiasa menghulur amal
hingga tiada satu saat pun ia berhenti untuk tidur.

Jadikan jiwaku penuh dengan rasa sayang
agar aku tidak menghitung setiap huluran tangan
yang mendokong kesusahan insan lain.

Jadikan diriku ini berbunga bahagia
agar aku bisa tersenyum walau 
nafasku sampai dihujungnya.

Jadikan hati ini lembut
agar aku akan selalu berlembut dan sabar
pada kekerasan insan lain kepadaku.

Jadikan aku seorang aku
yang selalu tulus pada hati...
yang selalu manis pada bicara...
yang selalu tabah tika diduga...

Ya Rahman...
aku tidak ingin mati sebelum ajal
kerana aku harus terus hidup
untuk sebuah perjuangan...











Pesannya lagi...


Berkata Saiyidina Ali r.a :

"  Saudaramu yang sebenar ialah 
orang yang sentiasa berada di sisimu (ketika susah dan senang).
Dia sanggup membahayakan dirinya 
demi kebaikanmu, 
sanggup berkorban apa saja
untuk kepentinganmu."