24 April 2011

Dhuha Yang Melambai

Alhamdulillah 
masih bisa ku menghirup oksigen, dari belas Yang Maha Pemurah. Kira diminta untuk aku membayarnya, nescaya aku telah mati kerana tiada apa  yang terdaya untuk ku ganti sebagai bayarannya. 
Kira ku hitung dari hari kelahiranku pasti akulah fakir yang berhutang bayaran oksigen itu.

Alhamdulillah
Masih bisa aku melihat alam yang indah ini, tanpa sebarang sewa
kerana belas Yang Maha Pengasih. Kira dipinta aku membayar sewanya, pasti telah tergadai jasad dan nyawa kerana tidak terbayar nilai sewa seusia hidupku.

Dhuha yang melambai, membentang rahmat Ilahi kepadaku untuk terus meminjam segala yang diberi. Ternyata Dia tidak pernah melupakanku saban waktu. Kira Dia melupakanku walau saatan pasti ku telah fakir tanpa jasad. Dan aku tanpa malu terus merayu meminjam demi memenuhi keinginanku. Astaghfirullah. 

Pasti jemari sepuluh ini akan memalingkan wajahnya kira ia bisa berbicara. Pasti ia malu untuk terus menadah merayu pinjaman demi pinjaman...sedang khidmatnya buat Yang Maha Pengasih masih memilih-milih.

Ya Rabbi...
ampuni aku...ampuni aku...ampuni aku...
aku masih tidak bisa berdiri tanpaMu walau saatan. Aku selalu mahu Kau di sisi. 
Maka yang aku pohon pinjaman kali ini adalah cintaMu. 
Penuhilah ruang hatiku dengan cintaMu. Jangan sebesar zarah pun tertinggal kerana aku tidak pernah rela kehilangan cintaMu...
ameen...ameen...ameen...



ampuni aku Ya Rabbi...

No comments: