14 April 2011

Permata Ayah Bonda




Anak...
wajah suci yang sering menyejuk mata. Tatkala dia didakap kemas terasa bahagia.
Aduhai anak...
permata ayah bonda, yang hadir sebagai amanah paling membahagia...

Namun, sayangnya masih ada ayah bonda yang tidak tahu menghargai kehadiranmu, anak...

  

Tika mana dirimu di kasari tanpa belas. Tangismu bukan lagi menjadi satu rayuan buat mereka yang mengasarimu, namun suara kecilmu itu diibarat seperti pembakar amarah hingga tergamak tubuh kecilmu diperlakukan tanpa belas. 

Aduhai ayah bonda...
Sedarilah...
Anak kecil itu tidak punya sebarang harapan lain melainkan ayah bondanya...di hati mereka hanya punya ayah bonda.
Anak kecil itu merayu agar diberikan perhatian, kasih sayang, kemanjaan, ilmu, agama dan mereka rindukan belaian yang penuh keikhlasan...
Namun bila mana di hati ayah bonda punya rasa rimas dengan keinginan si kecil itu...kalian mula lupa anak adalah amanah Allah maka seharusnya diperlakukan dengan sebaiknya. Tapi kalian mendahulukan kemarahan. Mendahulukan rasa geram dan rimas. Akhirnya tiada nilai kemanusiaan dan kasih sayang diketepikan...

Aduhai ayah bonda...
Tahukah kalian...
Setiap pelakuan terhadap anak-anakmu yang masih kecil akan kekal difikiran mereka. Layananmu sama ada kasar atau lembut. Kata-katamu, sama ada berhikmah atau menyumpah. Teladanmu, sama ada molek atau sebaliknya. Perbuatanmu sama apa berkemanusiaan atau menyeksa...
Semua itu akan terakam kemas diingatan.
Lantas nanti bila anak-anakmu mulai dewasa, semua itu mula akan bermain diingtannya.

Ingatlah wahai ayah bonda...
Ketika kalian sudah mulai tua, pada siapa kalian akan bermanja?
Pada siapa kalian ingin berkawan? 
Pada siapa kalian mahu bercerita?
Pada siapa kalian ingin berkasih sayang?

Bukankah masa itu kalian ingin selalu di sisi anak-anak kalian yang soleh/solehah?

Tika itulah nanti segala memori tentang perlakuan dan layanan kalian menjadi penyelamat atau penamat...
Kira anak-anak dilayan dengan penuh kasih dan berhikmah pasti di hati mereka selalu punya rindu bersama ayah bonda.
Namun kira dahulu kalian melayan mereka dengan kasar dan ronta...maka kini di hati mereka penuh dengan rasa yang sama...

Jangan nanti bila anak-anak tidak punya rasa kasih & rindu pada ayah bonda, mereka dikatakan derhaka...Namun siapakah sebenarnya yang menjana sikap derhaka dihati anak-anak?

Astarghfirullah....

berfikirlah sejenak : kerana kini ramai ayah bonda selalu lupa ketika kudrat masih hebat...


Peringatan buat diriku yang lupa...

Kejadian: perkarangan Masjid Nilai, Negeri Sembilan:

Aku menulis ini ketika hati terusik dengan perbuatan ayah bonda yang bersikap kasar terhadap anaknya (dlm lingkingan usia 2 tahun). Wajah si ayah kelihatan bosan dengan anak yang menangis sambil membantu bonda anak kecil itu menjirus air dengan kasar kepada anak mereka. Dicurah berkali-kali sedangkan ketika itu anak mereka sedang menangis. Raungan tangisan menggegar perkarangan masjid, namun ayah bonda itu masih terus bersikap kasar dengan kata yang kasar menyuruh anak itu berhenti menangis. (begitukah cara ayah bonda memandikan anak? begitukah cara memujuk anak?)

Aduhai sungguh tidak sanggup kusaksikan semua itu. 
(aku sedih krn semua mengingatkan aku pada semalam yg kelam...
aku benci kekerasan ayah bonda pada anak-anak!!) 






No comments: